BALIKPAPAN, globalnusantara.co.id — Suasana duka menyelimuti Teluk Balikpapan sore ini. Kapal Ferry Mukhlisa yang biasa melayani rute Balikpapan–Penajam tenggelam pada Senin (5/5) sekitar pukul 15.00 WITA, meninggalkan kepanikan dan kecemasan di kalangan keluarga penumpang yang menunggu kabar.
Insiden yang terjadi di tengah perairan padat aktivitas ini menjadi tragedi yang mengejutkan. Menurut laporan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, kapal tiba-tiba kehilangan kendali dan karam dalam waktu singkat.
“Kami menerima laporan pada pukul 15.15 WITA, dan langsung menerjunkan tim dengan peralatan lengkap. Tim kami tiba di lokasi pukul 15.30 WITA dan langsung melakukan pencarian,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Dody Setiawan.
Tim SAR yang terjun ke lokasi dibekali dengan perlengkapan selam, komunikasi, hingga drone thermal untuk mempercepat pencarian di area perairan yang dikenal cukup dalam dan berarus kuat.
Sementara itu, di Pelabuhan Semayang dan Dermaga Penajam, sejumlah keluarga terlihat menanti dengan cemas. Belum ada kepastian tentang jumlah penumpang maupun korban dalam peristiwa ini. “Kami masih mendalami data pasti terkait jumlah korban. Fokus kami saat ini adalah pencarian dan evakuasi,” tambah Dody.
Hingga malam ini, proses penyisiran masih berlangsung di bawah koordinasi Tim SAR gabungan. Harapan masih menggantung di udara, di tengah bayang-bayang tragedi yang mengguncang masyarakat pesisir Balikpapan dan Penajam.