SAMARINDA.globalnusantara.co.id– Forum Komunikasi Keluarga Jawa Nusantara (FKKJN) kembali menunjukkan komitmennya dalam mempererat silaturahmi dan melestarikan budaya Jawa di Kalimantan Timur. Sebagai tuan rumah, FKKJN sukses menggelar Kopdar Lintas Paguyuban Jawa Samarinda pada 26/01/2025, bertempat di Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra, Jalan Kadreoning.
Kegiatan ini dihadiri oleh 21 dari total 34 paguyuban Jawa yang tergabung di Lintas Paguyuban Jawa Samarinda. Meskipun cuaca hujan sempat menghambat, antusiasme peserta tetap tinggi untuk mengikuti agenda bulanan ini.
Ketua Umum FKKJN, Sri Yono, mengungkapkan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah.
“Kami sangat senang bisa menjadi tuan rumah Kopdar Lintas Paguyuban Jawa. Ini adalah ajang penting untuk mempererat silaturahmi antar-paguyuban, khususnya bagi komunitas Jawa di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai isu dibahas, mulai dari dinamika antar-paguyuban hingga upaya menciptakan program yang lebih produktif, termasuk peningkatan ekonomi berbasis komunitas. Forum ini juga menjadi ruang diskusi untuk memperkuat hubungan antara generasi Jawa asli maupun generasi kelahiran Kalimantan.
Hadir dalam acara ini, calon Wakil Gubernur Kaltim terpilih yang juga pendiri FKKJN, Ir. Seno Aji, M.Si. Dalam sambutannya, ia memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan lintas paguyuban ini.
“Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan untuk menjaga silaturahmi dan melestarikan budaya Jawa di perantauan. Kehadiran kita di Kaltim harus memberikan dampak positif, baik dari segi budaya, pembangunan, maupun keamanan,” ucapnya.
Seno Aji juga berkomitmen untuk membangun Rumah Joglo di Kalimantan Timur, yang akan menjadi pusat kegiatan budaya Jawa sekaligus simbol pelestarian budaya.
“Rumah Joglo ini akan menjadi tempat berkumpul dan panggung seni budaya Jawa, sehingga warisan budaya nenek moyang kita tetap terjaga di tanah perantauan,” tambahnya.
Dengan suksesnya pelaksanaan Kopdar Lintas Paguyuban Jawa Samarinda, FKKJN kembali menegaskan perannya sebagai wadah pemersatu komunitas Jawa di Kalimantan Timur. Kegiatan ini menjadi bukti semangat kebersamaan untuk terus menjaga budaya leluhur sekaligus membangun hubungan yang harmonis di masyarakat Kalimantan Timur.
(Nng)
