Debat Terbuka PSU Pilkada Mahulu: Angela–Suhuk Angkat Isu Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Inklusif

Kamis, 8 Mei 2025
ket. foto: Pasangan calon nomor urut 3, Angela Idang Belawan dan Suhuk, berfoto bersama komisioner KPU, Bawaslu, serta pasangan calon lainnya usai debat terbuka PSU Pilkada Mahakam Ulu 2024 di Samarinda, Rabu (7/5/2025). Debat ini digelar sebagai tindak lanjut putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa hasil Pilkada.

SAMARINDA, globalnusantara.co.id — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu nomor urut 3, Angela Idang Belawan dan Suhuk, menunjukkan kesiapan dan ketegasan dalam debat terbuka Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Mahakam Ulu 2024 yang digelar di salah satu hotel ternama di Samarinda, Rabu (7/5/2025).

Dalam sesi debat, Angela–Suhuk menegaskan pentingnya tata kelola pemerintahan sebagai fondasi utama pelayanan publik yang efektif dan efisien. Angela menyampaikan bahwa mereka berkomitmen menerapkan sistem merit di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), zona integritas bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh.

“Kami akan menerapkan zona bebas KKN, sistem merit, dan remunisasi yang profesional. Pemanfaatan teknologi digital adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, termasuk akses cepat bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil,” ujar Angela.

Angela juga menyampaikan bahwa pelayanan publik seperti administrasi kependudukan akan diarahkan ke digitalisasi penuh, termasuk pelatihan ASN untuk mendukung transformasi ini. Transparansi juga akan diperkuat melalui pengembangan aplikasi layanan publik.

“Pelayanan pembuatan KTP misalnya, akan kami digitalisasi sepenuhnya. Ini akan mempermudah masyarakat kampung dalam mengakses layanan, sekaligus memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran,” imbuh Suhuk.

Prioritas Infrastruktur dan Konektivitas

Selain tata kelola, pasangan Angela–Suhuk menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur dasar, seperti jaringan internet dan akses jalan. Mereka menyadari bahwa keterbatasan konektivitas masih menjadi tantangan utama di Mahakam Ulu, yang merupakan kabupaten termuda di Kalimantan Timur.

“Kami sangat optimis bisa membangun infrastruktur dasar digital. Dengan internet yang memadai, layanan publik tidak hanya menjangkau urusan kependudukan, tetapi juga sektor pendidikan dan kesehatan,” kata Angela.

Pasangan ini juga menyoroti pentingnya pembangunan jembatan dan peningkatan kualitas jalan sebagai penggerak roda ekonomi masyarakat.

“Jembatan sangat penting untuk menunjang aktivitas ekonomi dan pendidikan, terutama bagi anak-anak yang harus menempuh perjalanan jauh ke Ujoh Bilang,” tambahnya.

Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal

Angela–Suhuk membawa visi pembangunan Mahakam Ulu yang berkelanjutan dan inklusif. Mereka berkomitmen mengembangkan sektor unggulan seperti pertanian dan perkebunan, serta mempromosikan produk lokal melalui pemanfaatan teknologi.

“Kami ingin masyarakat Mahulu maju lebih cepat. Produk-produk lokal harus dipasarkan lebih luas dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,” tegas Angela.

Suhuk menambahkan bahwa upaya mereka juga difokuskan pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui program-program pembangunan yang merata dan tepat guna.

Komitmen pada Keberlanjutan dan Inovasi

Dalam debat tersebut, pasangan Angela–Suhuk menegaskan sikap mereka untuk melanjutkan program-program baik dari pemerintahan sebelumnya, sembari melakukan penyempurnaan melalui pendekatan digitalisasi.

“Kami ingin mempercepat digitalisasi pelayanan publik, tapi juga menjaga kesinambungan program yang sudah berjalan. Dengan kolaborasi dan inovasi, kami yakin Mahakam Ulu bisa lebih maju,” tutup Suhuk.

Share Link: