SAMARINDA, globalnusantara.co.id – Suasana berbeda terasa di Lapas Kelas IIA Samarinda pada Senin pagi (23/6/2025). Ruang kegiatan warga binaan dipenuhi semangat muda ketika puluhan narapidana mengikuti Apel Pembukaan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan Tahun 2025 secara virtual dari Lapas Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Acara nasional yang dibuka langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Adrianto, ini menjadi momentum penting bagi pembinaan karakter warga binaan melalui gerakan kepramukaan.
“Tangguh dalam Cobaan, Tumbuh dalam Pembinaan adalah tema kita tahun ini. Ini adalah seruan agar warga binaan bisa bangkit dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan semangat dan martabat,” kata Agus Adrianto dalam sambutannya.
Di Lapas Samarinda, apel virtual ini diikuti oleh jajaran pegawai serta 25 orang warga binaan muda berusia 19 hingga 24 tahun yang tergabung dalam Saka Bhakti Husada, sebuah wadah kepramukaan yang dibina di dalam lingkungan lapas. Hadir pula perwakilan dari Kwartir Cabang dan Ranting Pramuka Kota Samarinda yang turut memberi dukungan langsung
Langkah pembinaan kepramukaan di Lapas Samarinda menjadi bagian dari upaya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam membangun karakter warga binaan. Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Timur, Hernowo Sugiastanto, menyampaikan bahwa pembentukan Gugus Depan (Gudep) Pramuka di lapas merupakan langkah nyata pembinaan berbasis nilai-nilai kemandirian dan kerja sama.
“Kami sudah bentuk Gudep Pramuka yang melibatkan warga binaan di Lapas Samarinda. Ini bukan sekadar program, tapi cara agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Gudep tersebut dibentuk atas kerja sama antara pihak lapas dan Kwartir Cabang Kota Samarinda, dan akan didampingi langsung oleh Kasi Binadik, Pariadi, sebagai pembina utama kegiatan kepramukaan.
Pariadi menjelaskan bahwa pembentukan Gudep telah melalui tahapan resmi, termasuk penandatanganan nota kesepahaman dengan Kwarcab sekitar empat bulan lalu. Pelantikan pengurus Gudep direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat secara sederhana di balai atas lapas.
“Kami sudah siapkan pengurus, tinggal koordinasi dengan Kwarcab untuk pelantikan. Harapan kami, kegiatan kepramukaan ini bisa memberi warna baru dalam pembinaan,” ujarnya.
Dari 30 warga binaan yang mendaftar, 25 orang telah dipilih untuk mengikuti pelatihan awal. Program ini dirancang untuk membentuk karakter, memperkuat mental, dan membekali keterampilan hidup yang berguna setelah bebas.
“Lewat Pramuka, mereka belajar kerja sama, kepemimpinan, dan disiplin. Kami ingin ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka bisa berkontribusi, bukan kembali ke masa lalu,” pungkas Pariadi.